tombol berbagi facebooktombol Spaceman Slot Gacor berbagi twittertombol berbagi reddittombol berbagi whatsapptombol berbagi emailtombol berbagi sharethis
Tujuh migran diselamatkan, tetapi sedikitnya 20 orang hilang setelah kapal yang mereka tumpangi tenggelam dalam perjalanan menuju Italia dari Libya, kata walikota pulau Lampedusa di Italia pada hari Rabu, Reuters melaporkan.
Di antara mereka yang diselamatkan adalah seorang anak laki-laki Suriah berusia 8 tahun, yang berharap untuk bergabung dengan ayahnya yang tinggal di Jerman. Ia ditemani oleh ibunya dalam perjalanan berbahaya itu, tetapi ibunya tidak terlihat sejak kapal itu tenggelam pada hari Selasa.
Para penyintas yang dibawa ke Lampedusa mengatakan, korban hilang termasuk lima wanita dan tiga anak-anak.
“Mereka tidak berhasil mencapai pantai. Mengetahui bahwa orang-orang malang ini begitu dekat, tetapi tidak berhasil mencapai pantai sungguh lebih menyedihkan,” kata walikota Filippo Mannino.
Perahu kecil itu berlayar dari kota Zuwara, Libya, Senin malam, tetapi mengalami kesulitan pada Selasa dini hari dan terbalik. Belum ada jenazah yang ditemukan.
Rute migrasi laut antara Afrika dan Eropa adalah salah satu yang paling berbahaya di dunia, dengan hampir 24.500 orang menghilang atau meninggal di Mediterania tengah sejak 2014, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi.
Sebagian besar kematian terjadi di kapal yang berlayar dari Libya dan Tunisia.
Pemerintah Italia berupaya mengurangi keberangkatan migran, dengan mengatakan hal ini akan menyelamatkan nyawa di laut. Pada tahun 2024, tercatat sekitar 66.320 migran mendarat, dibandingkan dengan 157.651 pada tahun 2023 dan 105.131 pada tahun 2022.